HASIL ANALISIS STUDI KASUS PEMASARAN MAKANAN TRADISIONAL RENGGINANG disakra pusat | by:FIKRI


TUGAS
ANALISIS PEMASARAN MAKANAN TRADISIONAL
(Studi Kasus Industri Rengginang diSakra Pusat)

Dosen Pengampu: Susilawati, S.Pd., M.E



Disusun oleh:
Nama       : Ahmad Zainuddin Fikri
Semester  : V/B
Email       : zainuddinfikri99@gmail.com

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2018/2019











 

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MAKANAN
TRADISIONAL
(STUDI KASUS INDUSTRI RENGGINANG DI KECAMATAN
SAKRA PUSAT)

Pemasaran sangatlah penting dalam menjalankan usaha, pemasaran bisa dikatakan kata kunci dari setiap pelaksanaan usaha namun pemasaran juga tidak bisa berjalan lancar ketika tidak didukung oleh strategi yang jitu untuk memasarkan produksinya. Pemasaran Rengginang yang selama ini diterapkan oleh Pungasaha Renggiang adalah hanya menunggu ada pemesan yang datang untuk memesan hasil produksinya seperti yang terdapat dari wawancara peneliti dengan beberapa pelaku uaha Rengginang di Desa Songak Kecamatan Sakra Pusat Kabupaten Lombok Timur

Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan
Analisis lingkungan internal ini diperlukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan bersaing perusahaan dengan melakukan proses identifikasi terhadap berbagai faktor-faktor yang ada dalam area fungsional perusahaan. Meliputi manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi manajemen.
1.      Manajemen, Hal ini ditegaskan dengan hasil wawancara peneliti dengan Ibu Fathurrahman sebagai berikut:
“ Aku tidak tahu tentang menejmen dan bahasa ini baru kami dengar, yang kami tahu hanya membuat renggiang dan sebagai jalan untuk mencukupi kebutuhan hidup kami, dan saya tidak punya kariyawan saya dibantu oleh anak perempuan saya, saudara-saudara kandung dan menantu saya”. (Selasa, 27 September 2016 pukul 16.07 Wita).
2.      Pemasaran
Pemasaran merupakan bidang  penting  bagi  suatu  usaha,  karena  bidang pemasaranlah yang secara langsung bersentuhan dengan konsumen. Pemasaran merupakan suatu usaha yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan produknya di pasaran dan memperoleh keuntungan dari penjualan produknya yang menjadi parameter berhasil tidaknya suatu usaha. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Hapsah, Ibu Mahsun Zaini, dan jumining:
System pemasaran yang dilakukan oleh ibu hapsah dan ibu mahsun Zaini adalah dengan menunggu pesanan datang atau menunggu pedagang yang dipasar datang untuk memesan hasil produksi nya tanpa menitipkannya diwarung-warung atau minimarket, tetapi sedikit berbeda dengan yang diungkapkan jumining yang mengatakan jika tidak ada yang datang memesan, saya menitipkannya di kios saudaranya yang berada dipasar terminal pancor.
3.      Produk
Meskipun banyak konsumen yang meminati dan membeli produk rengginang dari pengusah industri rengginang ini, tetapi sedikitnya variasi, cita rasa, dan bentuk produk rengginang yang dihasilkan menyebabkan pangsa pasar dan permintaan produk pun setagnan bahkan semakin melemah apalagi dengan banyaknya produksi rengginang yang meluai punya kemasan dan citra rasa yang bervariasi, sehingga menyebabkan lambannya pula perkembangan perusahaan. Saat ini para pelaku usaha industri rengginang belum memiliki varian citra rasa yang ada hanya varian ukuran saja, para pelaku industri rengginang hanya mampu menciptkan dua warna varian yakni putih dan merah ke emasan dan tiga bentuk ukuran yakni ukuran yang besar, Sedang, dan kecil. Semua produk tersebut tidak menggunakan bahan pengawet untuk menjaga kualitas produknya. Bisa disimpulkan bahwa dari segi produk para pengusaha industri rengginang belum pernah ada terobosan baru untuk membuat varian warna, ukuran, dan rasa.

4.      Harga
Harga yang ditawarkan oleh para pelaku usaha ndustri rengginang ini cukup terjangkau. Dilapangan juga terjadi variasi harga tergantung pada tingkat harga beras ketan dan tergantung pada tempat pengambilan bahan baku (beras ketan). Produk dalam kemasan ½ Kg dijual dengan harga Rp.20.000. Untuk setiap pemesanan dalam jumlah besar pemilik memberikan diskon dalam 1Kg sebesar Rp.1.500-1.800 tergantung berapa banyaknya pesanan.

5.      Tempat
Lokasi perusahaan yang terletak pada daerah pemukiman yang padat penduduk dan berada tepat di perbatasan antara kecamatan Selong dan Sakra yang jauh dari pasar baik pasar Sakra Pusat maupun pasar diluar Sakra Pusat, sehingga akan menyulitkan para pengusaha Rengginang untuk memasarkan produk rengginangnya kepada masyarakat dan konsumen harus menghitung biaya transportasi untuk sampai ketempat memproduksi jadi yang ada hanya konsumen sekitaran di tempat mereka memproduksi saja yakni masyarakat Songak. Dimana mayoritas pasar sasaran dari usaha ini adalah masyarakat umum.

6.      Promosi
Promosi yang dilakukan oleh pengusaha Rengginang sampai saat ini hanyalah dengan media mouth to mouth (Mulut-ke mulut) dari para konsumen yang sudah pernah membeli produk rengginang dari pengusaha rengginang tersebut. Kurangnya promosi yang dilakukan menyebabkan sedikit sekali masyakat di luar kecamatan Sakra Pusat yang mengetahui keberadaan produk tersebut. Dari wawancara diatas maka bisa diakatakan secara umum pengusaha Rengginang tidak pernah melakukan promosi apap pun terkait dengan produknya.

7.      Keuangan/akuntansi
Pencatatan keuangan merupakan salah satu cara atau seni dalam berusaha, penginflmentasian tentang pencatatan akuntasi ini bisa melihat sejauhmana perkembangan perusahaan atau usaha yang dijalankan. Siklus keuangan yang masuk dan keluar sangatlah penting dalam sebuah perusahaan karena ini akan membuat perusahaan ini menjadi sakit atau sehat.
Hasil wawancara peneliti dengan beberapa pengusaha Rengginang rata-rata para pedagang mengatakan tidak pernah mencatat keuangan yang mereka dapatkan maupun pengeluarannya, mereka tidak pernah terfikir tentang uang yang keluar masuk, karena yang mereka tau kalau sudah mendapat uang dari hasil penjualan  sebagian digunakan untuk membeli bahan baku, untuk belanja dan jika ada sisanya untuk ditabung.

8.      Produksi/operasi
menjalankan usaha pasti dilihat dari bagaimana cara memproduksi bahan bakunya atau operasi diperusahaan tersebut. Memproduksi rengginang tergolong cukup mudah bisa juga dikatan sulit karena butuh satu hari untuk bisa dijual baik yang sudah kering maupun yang digoreng. Seperti wawancara saya dengan Iq. Mahsum Zaini:
Dari hasil wawncara dengan nenerapa pengusaha renggi beras ketan dikukus minimal selama 15 menit lalu sisihkan. Campurkan bumbu halus, garam, gula pasir, dan air kemudian aduk rata, kemudian rebus sampai mendidih. Tambahkan beras ketan dan aduk sampai meresap. Kukus kembali minimal selama 30 menit atau hingga matang. Angkat dan bentuk sesuai selera, lalu letakkan di atas tampah untuk dijemur. Setelah satu sisi  kering,  balik  rengginang  agar  keringnya  merata.  Rengginang  yang  sudah kering kemudian digoreng dalam minyak goreng yang sudah dipanaskan di atas api sedang sampai matang. Setelah matang rengginang ditaru dikeranjang yang dilapisi karung dan diberikan koran sebagai penutup atasnya yang tidak tentu berapa berat didalam satu keranjang terkadang sampai dua samapai lima Kg, dan juga sangat minimnya sarana dan prasarana operasional perusahaan menyebabkan produksi rengginang menjadi kurang maksimal.
9.      Penelitian dan Pengembangan
pemilik selama menjalankan usaha ini tidak pernah melakukan penelitian dan pengembangan terhadap produknya baik dari segi rasa, bentuk, dan kemasannya. Selama ini pemilik hanya selalu menjaga kualitas baik dari segi bentuk maupun rasa produknya agar tetap sesuai dengan keinginan konsumen dan produk yang dihasilkan dapat bertahan lama tanpa menggunakan bahan pengawet.

10.        Sistem
Informasi Manajemen, alat informasi yang selama ini digunakan oleh pengusaha Rengginang  adalah  hanya  dengan  konsumen  datang  lansung  memesan  dalam jumlah Kg. Ada juga menggunakan via telpon melalui hand phone ini digunakan untuk menunjang kegiatan pemasaran produknya dalam melakukan transaksi jualbbeli dengan konsumen.
Tabel 1
Pelaku Usaha Rengginang di Kecamatan Sakra Pusat Kabupaten Lombok Timur
Faktor Internal

Kekuatan


Kelemahan

Menejmen



-

-
Tidak

memiliki







sistem

menejmen







perusahaan

Pemasaran

-
Produk berkualitas

-
Sedikitnya

varian


-
Harga dipasar Bersaing

baik berupa citra rasa,







ukuran,
dan
warna


-
Produk
tanpa
bahan

produk.






Pengawet makanan
-
Minimnya
kegiatan


-
Lokasi
Perusahaan

promosi





Strategis


-
Tanpa


bahan







pengawet apa pun.






-
Masih

terbatasnya







wialayah distribusi
Keuangan/Akuntansi
-
Modal Sendiri

-
Minimnya

Modal







yang dimilki

Produksi/Operasi
Bahan
baku
mudah
-
Kapasitas
produksi


didapatkan



masih terbatas







-
Minimnya sarana dan







prasarana perusahaan
Penelitian
dan


-

-
Tidak
adanya
Riset
pengembangan





danpengembangan







Produk



Sistem
Informasi


-



-


Manajmen










Sumber : Data Primer diolah tahun 2016

Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan
Analisis lingkungan internal bertujuan untuk mengembangkan sebuah daftar terbatas dari peluang yang dapat menguntungkan sebuah perusahaan dan ancaman yang harus dihindarinya. Meliputi lingkungan makro (faktor demografi, ekonomi, alam, politik, dan budaya), lingkungan mikro (pemasok, perantara pemasaran, pelanggan, pesaing, dan masyarakat), dan lingkungan industri (ancaman pendatang baru, ancaman barang substitusi/pengganti, kekuatan tawar-menawar pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli, dan Persaingan Dari Perusahaan Sejenis Dalam Industri:

1). Lingkungan Makro, lingkungan makro meliputi: a). Faktor Demografi, Bertambahnya jumlah populasi penduduk di Indonesia dan semakin tingginya tingkat pendidikan masyarakat dunia adalah merupakan salah satu kekuatan yang terus dipantau oleh para pemasar, karena pasar dan karakteristiknya dibentuk secara langsung oleh masyarakat. b). Faktor Ekonomi, keadaan perekonomian suatu negara akan mempengaruhi kinerja suatu perusahaan atau industri di dalam negara tersebut. c). Faktor Alam, Bagi para pengusaha Industri Rengginang faktor alam adalah faktor yang sangat penting dan memiliki pengaruh yang besar terhadap kuantitas, kualitas, tingkat penjualan, dan keuntungan yang diperoleh dari hasil produksi rengginangnya. Proses produksi rengginang yang membutuhkan cuaca panas untuk melakukan penjemuran untuk mengeringkan rengginang tersebut adalah salah satu proses produksi terpenting dalam pembuatan rengginang. d). Faktor Teknologi, teknologi merupakan salah satu fungsi yang memegang peran penting dalam perkembangan suatu industri. Perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut kalangan industri untuk berusaha mengamati bahkan mengadopsi perkembangan dari berbagai teknologi yang ada saat ini untuk menunjang seluruh kegiatan operasional usahanya. e). Faktor Politik, keadaan politik di suatu negara baik secara langsung maupun tidak langsung memiliki pengaruh yang besar bagi kelangsungan hidup suatu usaha. Pemantauaan perlu dilakukan secara terus menerus oleh perusahaan baik mengenai situasi politik, Peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan pemerintah baik pemerintah pusat/daerah, terutama kebijakan mengenai UMKM dapat mempengaruhi perkembangan usaha industri rengginang ini. F). Faktor Budaya , berkembangnya zaman dan Pertumbuhan jumlah penduduk telah banyak merubah jiwa sosial, budaya masyarakat, dan pola hidup masyarakat saat ini. Bagi para pengusaha industri rengginang, pertumbuhan jumlah penduduk adalah merupakan sebuah peluang, karena akan mempengaruhi jumlah konsumsi dan permintaan masyarakat terhadap produknya.
2). Lingkungan Mikro, pada lingkungan mikro ada beberapa hal yaitu: a). Pemasok, bahan baku utama pembuatan renggginang dari pengusaha industri rengginang ini adalah beras ketan. Beras ketan diperoleh oleh pemilik dengan membelinya langsung ke toko-toko sembako yang ada di pasar daerah Kalibaru, begitu juga dengan bahan-bahan pendukung lainnya termasuk kemasan produk di beli di pasar tersebut. b). Perantara Pemasaran, selain memasarkan produk rengginangnya secara langsung kepada konsumen, pemilik juga memasarkannya melalui perantara pemasaran. Perantara pemasaran yang digunakan saat ini adalah toko-toko ataupun minimarket yang ada di dalam pasar daerah Sakra Pusat, Pasar Terminal Pancor dan toko-toko lain yang ada di lingkungan kecamatan Sakra Pusat. c). Pelanggan, pelanggan yang dimiliki oleh para pengusaha industri rengginang saat ini terbagi menjadi dua pasar yaitu pasar konsumen dan pasar penjual perantara. d). Pesaing, pesaing utama dari para pengusaha industri rengginang ini bukanlah perusahaan yang memproduksi produk yang sejenis, meskipun dilingkungan kecamatan Sakra Pusat sendiri banyak produk sejenis dari unit usaha lain yang dipasarkan. e). Masyarakat, melihat pola hidup masyarakat sekarang yang sudah modern adalah merupakan suatu tantangan dan kesulitan tersendiri bagi para pengusaha industri rengginang untuk mengembangkan usahanya yang bergerak dalam bidang ritel makanan tradisional.

3). Lingkungan Industri, lingkungan industri meliputi: a). ancaman pendatang baru, daya tarik suatu industri bagi pesaing baru tergantung pada tingginya hambatan masuk dan keluar, serta pada reaksi dari peserta persaingan yang sudah ada menurut perkiraan calon pendatang baru. Munculnya pendatang baru dalam industri makanan tradisional rengginang dapat menjadi suatu ancaman bagi para pengusaha industri rengginang terhadap pangsa pasar yang dimiliki. b). Ancaman barang substitusi/pengganti, Industri Rengginang sebagai sebuah industri yang memproduksi produk makanan tentunya sangat rawan dan memiliki banyak sekali barang substitusinya dikarenakan semakin beragamnya produk makanan yang ada saat ini baik makanan tradisional maupun makanan modern. Meskipun karakteristik dari makanan berbeda-beda tetapi pada dasarnya memiliki fungsi yang sama antara satu dengan yang lainnya. c). kekuatan tawar menawar pemasok, Pemasok dapat memanfaatkan kekuatan tawar menawarnya atas pembeli dengan menaikkan harga atau menurunkan kualitas dan kuantitas barang atau jasa yang dijualnya. Pemasok cenderung menjadi kuat jika jumlah mereka sedikit, tetapi dengan sedikit produk yang dipasok merupakan kekuatan tawar yang penting bagi pemasok. d). Kekuatan tawar menawar pembeli, Produk rengginang dari para pengusaha industri rengginang sudah banyak dikenal dan diminati oleh masyarakat dari media promosi mouth to mouth yang dilakukan oleh orang-orang yang telah membeli produk tersebut. Banyak konsumen yang berkata kalau rengginang yang dihasilkan rasanya lebih gurih dan kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan produk rengginang lainnya. Hal ini menyebabkan kekuatan tawar menawar pembeli sangat kecil. e). Persaingan dari perusahaan sejenis dalam industri, Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja dari industri. Persaingan antar sesama produsen rengginang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan.
Tabel 2

Rumusan peluang dan ancaman Industri Rengginang di Kecamatan Sakra Pusat
Faktor Ekternal
Peluang
Ancaman
Lingkungan
- Bertambahnya populasi
- Kenaikan harga bahan bakar
Makro
penduduk
minyak

- Perkembangan dunia
- Dibukanya pasar bebas pada

internet
tahun 2015


- Perubahan Cuaca yang tidak


stabil


- Fluktuasi nilai tukar rupiah


- Pola hidup masyarakat yang


sudah modern

- Ketersediaan bahan baku
- Banyaknya produsen ritel

yang melimpah
makanan modern

- Banyaknya agen distributor

Lingkungan
- Tingginya loyalitas

kosumen terhadap produk

Mikro

perusahaan




- Pangsa pasar masih luas


- Perkembangan industri


wisata

Lingkungan
-
- Banyaknya produk substitusi
Industri


Sumber: Data Primer diolah tahun 2016


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH ORGANISASI NW | by:fikri

MICRO ECONOMIC: teori utilitas dan preferensi | by:fikri